Assalamu’alaikum
wb wb
Surat
ini aku tujukan pada mu, seseorang yang belum ku tau pasti keberadaannya.
Apakah ia adalah kamu atau dia, atau
dia dan dia yang entah siapa diluar sana.
Seseorang
yang bisa jadi dekat dengan ku hari ini atau jauh jaraknya.
Seseorang
yang entah muda, sebaya atau tua dariku.
Yang
pasti seseorang yang kelak akan menjadi pendamping hidupku selamanya.
Aku
berharap dengan tulisan ini memiliki kebaikan yang bisa kita ambil manfaatnya.
Sayangku,
apa kabar mu hari ini ? Apakah harimu lebih indah daripada hari-hari kemarin ?
Semoga kamu, aku, kita disibukkan dengan hal yang bermanfaat sehingga kita bisa
menjaga diri, menjaga hati dari hal-hal yang tidak baik dan godaan syetan
sampai nanti kita dipersatukan dalam ikatan halal.
Untukmu
yang kelak ditakdirkan menjadi imamku, tak banyak hal yang aku inginkan darimu.
Aku bukanlah perempuan yang sempurna, bukan perempuan dengan akhlak tanpa noda.
Aku jauh dari kata sholehah. Aku tidaklah setaqwa Aisyah, bukan pula gadis
sesuci Maryam, aku hanya gadis yang sedang berusaha jadi lebih baik dimata
Allah. Aku tidaklah semulia Khadijah yang berhak meminta mu menjadi seperti
Rasulullah.Tidaklah setabah Fatimah yang menuntut mu menjadi seperti Ali, tak
sekaya Balqis yang menginginkanmu menjadi Sulaiman, juga tak secantik Zulaikha
yang mengharapkan mu menjadi sebagai Yusuf, aku hanya seorang wanita biasa yang
punya cita-cita ingin menjadi istrimu yang sholehah dan menjadi ibu dari
anak-anak kita yang lucu-lucu kelak.
Wahai
kekasih yang kelak akan menjadi sandaran tempat ku berkeluh kesah, banyak hal
yang sebenarnya ingin kuceritakan padamu. Bagaimana aku dengan sifat burukku, bagaimana
aku dan keluargaku, bagaimana aku dengan cerita masa laluku. Aku takut kamu
akan kecewa dan meninggalkanku ketika kita betemu. Tapi ketahuilah calon
imamku, hari ini aku sedang berjuang untuk menjadi lebih baik agar aku pantas
bersanding denganmu. Jika suatu saat
kita benar-benar akan disatukan dalam ikatan pernikahan, aku, kamu, kita adalah
dua insan yang berbeda dari segala sisi yang ditakdirkan ALLAH untuk bersatu.
Pasti akan banyak kerikil atau batu besar yang akan menganggu perjalanan kita, satu
hal yang kupinta sayang, tetaplah ada disampingku seberat apapun itu. Tetaplah
berjuang bersamaku menghadapinya.
Sayang,
aku adalah wanita dengan seribu sifat yang akan membuatmu bosan.
Kekanak-kanakannya aku dalam berfikir mungkin akan membuatmu putus asa atau
bahkan akan terbesit rasa menyesal telah memilihku. Satu hal yang ku pinta
sayang, tetaplah sabar dalam menghadapi ku. Bantulah mengajari ku
perlahan-lahan belajar menjadi wanita yang lebih baik, wanita yang memang
pantas akhirnya kau gandeng kemana saja, menjadi wanita yang dengan bangga kau
perkenalkan kepada keluarga dan kerabatmu. Suatu saat ketika kita berada dalam
suatu perselisihan atau perdebatan yang tiada ujung, aku cuma ingin kita
kembali mengingat kenapa dulu kita bisa memilih untuk menjalani hubungan ini.
Aku cuma ingin kita kembali mengingat masa-masa indah yang membuat kita
senyum-senyum sendirian ketika makan, ketika bekerja, ketika kita mengingat
satu sama lain, berharap dengan cara seperti itu emosi yang sedang menguasai
kita akan meredup dengan sendirinya.Bagaimanapun beratnya masalah yang kita
hadapi, tetaplah gandeng tanganku, kita hadapi bersama.
Sayang
ketika kelak kita telah menjadi pasangan halal, aku ingin aku dan kamu menjadi
kita. Tak ada satupun yang kita rahasiakan. Aku adalah kamu dan kamu adalah
aku. Keluargaku adalah keluargamu, keluargamu adalah keluargaku. Tak ada yang
bisa membedakan kedua hal ini, walau mungkin kita adalah dua keluarga yang baru
saling mengenal.
Aku
tak minta banyak hal darimu, aku tak minta limpahan materi darimu, tak minta
rumah istana kau bangun, pinta ku cuma satu jadilah imam yang baik untuk ku dan
anak-anak kita. Aku adalah seorang anak perempuan yang tak punya sosok ayah
tempat ku mengadu. Tak punya bahu seorang pria yang biasa dipanggil abang untuk
tempatku menangis meminta perlindungan laki-laki yang menyakitiku. Kelak aku
hanya punya kamu. Kamu satu-satunya lelaki yang akan aku andalkan melindungiku,
melindungi keluargaku. Beratkah sayang menjadi imamku ? Jika ya....maka aku
takkan memaksamu untuk memilihku. Aku sadar dengan segala kekuranganku.
Aku
hanya meminta kesetiaan dan kejujuran darimu jika nanti kita hidup bersama,
karena aku juga akan memberikan kesetiaan dan kepercayaan ku untukmu. Sayang,
aku adalah wanita penuh dengan rasa cemburu dan punya imajinasi aneh-aneh jika
kekasiku menghilang tak ada kabar. Aku selalu ingin kau berikabar sesibuk
apapun kamu nanti bekerja diluar sana. Tidaklah sulit bukan sayang sekedar
memberikabar setiap harinya ?
Sayang,
menikah adalah jatuh cinta pada orang yang sama setiap harinya. Kamu mengetahui
aku tak sempurna, begitu juga aku, namun kita tetap memilih bersama. Karena
kita tau, menikah adalah menyatukan hati. Menyatukan visi dan misi untuk
menggapai surgaNya.
Sayang,
aku adalah perempuan yang kelak akan ditakdirkan menjadi perempuan yang selalu
siaga disampingmu. Aku akan belajar menjadi makmum yang baik. Keputusanmu
menjadi hak mu sepenuhnya yang kelak akan aku sepakati dengan tanpa meragu,
karena aku percaya kamu akan mengikutsertakan Allah dalam setiap keputusan yang
kamu ambil untuk kepentingan keluarga kita.
Sayang
aku percaya, ketika Allah telah menuntunmu memilihku dan menuntun ku bertemu
dengan mu, cinta itu hadir dan meyakinkan bahwa tak ada cinta yang lebih suci
dari cinta yang berbingkaikan Ridho Allah. Semua mimpi bermula dari sini yang
akan kita rajut. Aku mungkin bukan yang pertama bagimu, begitupun kamu bagiku.
Tapi aku ingin menjadi yang terakhir bagimu dan menjadikanmu yang terakhir dari
lelahnya pencariaku, yang akan kau genggam tanganku hingga masuk ke SurgaNya
kelak.
Sayang
tak banyak mauku. Tak seperti perempuan diluar sana yang mematok kriteria tertentu
untuk calon pangeran seumur hidupnya. Aku cuma inginkan
mu menjadi imam yang baik bagiku, yang akan mengajariku melangkah kejalan yang
baik, yang akan menegur ku dengan sabar jika ku berbuat salah, yang selalu
mencintai dan menyayangiku, walau ku sudah tua dan keriput. Yang akan selalu
memberikan senyuman termanismu sebelum aku terlelap hingga aku terbangun dipagi
harinya. Yang tidak akan bosan mengucapkan “I Love you sayang” setiap harinya,
yang akan selalu memanjakan ku dengan cintamu, yang akan selalu memelukku, saat
aku marah hingga mereda dengan hangatnya pelukanmu. Yang selalu memahamiku,
bahwa memang beginilah aku apa adanya.
Sayang,
dimanapun kini kamu berada. Apakah kita telah bertemu atau belum, semoga kamu
selalu mendoakan ku setiap harinya, agar Allah mempermudah kita bersatu dalam
ikatan halal pernikahan seperti aku yang selalu mendoakanmu dalam setiap
sujud-sujudku.
Sayang,
aku tak bisa memberikan balasan yang banyak jika kamu bisa memenuhi semua mauku
yang telah kusampaikan. Tapi InsyaAllah aku akan selalu belajar menjadi
perempuan yang selalu membuat mu bahagia setiap harinya. Belajar menjadi
perempuan yang selalu memahami kepenatanmu dari sibuknya kerjamu. Belajar
menjadi ibu yang baik untuk anak-anak yang akan kita didik menjadi anak yang
sholeh dan sholehah.
Sayang,
bahagiaku adalah kamu. Itu satu hal yang pasti yang bisa kujanjikan padamu.
Sayang, jika kamu datang menghampiri, aku berjanji tidak akan bertanya kenapa
baru sekarang kamu datang. Aku berjanji tidak akan membuatmu berdiri di depan
pintu terlalu lama. Kalau kamu datang, aku takkan bertanya hati mana saja yang
telah kamu lewati untuk sampai disini. Aku tak peduli masa lalumu. Karena yang
aku tau kamu hari ini dan kita untuk esok hari. Kalau kamu datang, tolong
jangan pergi. Aku lelah menjaga pintu. Kalau kamu datang, aku berani sumpah,
aku Tenang.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Your Love
-----------------------------------------
Teluk Gelam, 03 Oktober 2015
03:45 WIB
slmt tmpuh hidup bru....
BalasHapusTeluk gelam OKI ye...?
BalasHapus