Belajar Dari yang Meninggal

Kematian selalu datang kepada siapa saja dan kapan saja. Tidak peduli seberapa tua atau muda umur seseorang. Tidak peduli dimana dan sedang apa seseorang. Dan juga tidak peduli sebab apa yang menyebabkan kematian datang kepada seseorang. Yang pasti kematian akan datang kepada kita, setiap makhluk yang bernyawa.

Pernahkah kalian menemui seseorang yang meninggal dan di-ta'ziah-i oleh ribuan atau bahkan lebih orang? Atau pernahkah kalian melihat seseorang yang ketika meninggalnya di-ta'ziah-i oleh beberapa orang saja? Apa yang sebenarnya melatar belakangi hal ini? Banyak sebab memang jika kita mau teliti, tapi yang hampir pasti adalah amal yang telah diperbuat dan kontribusi si mayit kepada orang-orang di sekitarnya.

Nabi bersabda, kematian adalah pelajaran terbaik. Nah, dari sabda beliau, apakah selama ini kita sudah benar-benar mengambil pelajaran dari kematian teman, saudara, atau tetangga kita? Mau seperti apa ketika kita mati nanti?

Seorang Habib ternama beberapa hari lalu telah dipanggil Allah untuk selama-lamanya. Puluhan ribu pelayat datang berduyun-duyun ke rumah duka sampai tempat pemakamanya. Sungguh luar biasa kharisma, peran serta jasa beliau. Jujur, secara pribadi saya merasa iri karena ingin sewaktu meninggal nanti didoakan oleh ribuan orang.

Tapi, meskipun seperti itu, mari syukuri umur yang masih diberikan kepada kita. Kesempatan-kesempatan untuk berbuat baik dan mengabdikan diri untuk kebaikan masyarakat selalu tersedia setiap harinya. So, mari kita manfaatkan itu. Hingga pada saat giliran Allah memanggil kita, selain kita sudah siap dengan perbekalan amal baik, kita juga meninggalkan kebaikan untuk orang-orang yang kita tinggalkan.

Wallahu a'lam

UK/20/9/2013

SHARE ON:

Hello guys, I'm Tien Tran, a freelance web designer and Wordpress nerd. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa quae.

    Blogger Comment

0 comments:

Posting Komentar