Aku, Malas, dan Tuhan

Sebenarnya saat ini aku sedang "menikmati" ujian akhir semester 6 di kampus. Ujiannya pun tidak tanggung-tanggung lamanya yaitu sampai 2 minggu. Bentuk ujiannya apa lagi... bukan hanya sekedar paper pencil test yang bisa selesai dalam waktu 2 jam, semuanya project! Sesekali terasa menyenangkan, namun lebih sering melelahkan. Kalau dalam kondisi mood bagus, semuanya akan berjalan oke, bebas hambatan. Tapi sebaliknya kalau mood lagi ga bagus, semuanya akan jadi berabe karena tidak terurus. Yah... tepatnya, seperti saat ini!

Kemalasan sedang menguasai diriku sekarang ini. Mungkin saat ini setan sedang tertawa puas melihat lemahnya diriku. "Tomorrow always comes, boy!" kata setan setiap kali aku ingin menyelesaikan project. Alhasil, project yang punya waktu beberapa minggu diselesaikan semalaman sebelum paginya dikumpulkan. Parah!

Biasanya ada beberapa cara yang aku lakukan saat sedang merasa malas. Beberapa diantara yaitu nenangin diri sambil cari-cari inspirasi, dengerin lagu yang keras, atau cari video motivasi. Namun anehnya, cara-cara itu tidak manjur untuk saat ini. Malasnya sudah parah kali ya? Pengennya santai-santai mulu. Once again, parah!

Namun, dibalik itu semua, aku punya kemauan yang keras untuk tidak malas nyelesein tanggung jawab yang harus dipegang. I wanna free from this sickness, God. Akankah Kau menolongku?

-- Refleksi dimulai --

: #5^&((())*&)_

:!#@$^#**)#(*+)

:&*)()(^%^%(()&

:%&^&@*&^**(

-- Refleksi selesai --

-- Berdoa dimulai --

Aku tahu kalau Engkau tidak suka sifat malas ya Allah. Mungkin, malahan Engkau sangat membencinya. Tapi, masihkah Kau menyayangi orang yang malas? Termasuk diriku yang saat ini sedang malas? Aku sangat berharap jawabanya "iya", Kau masih menyayangiku. :) 

Aku yakin, dengan kasih sayang-Mu, Engkau tidak akan membiarkan makhluk kecilmu ini dikuasai kemalasan terus menerus. Bangunkan makhluk-Mu yang lemah ini dengan cara-cara baik, ya Allah. All I wanna do adalah kebaikan, karena tidak ada kebaikan selain kebaikan itu sendiri. Amin