Marhaban ya syahro romadhon, ya syahro shiyam
Selamat datang Ramadhan bulan penuh ampunan
Selamat datang Ramadhan bulan penuh ganjaran
Mari kita menyambut dengan hati gembira
Mari kita menyambut dengan hati bahagia
Marhaban ya syahro romadhon, ya syahro shiyam…. - (Hadad Alwi ft Anti)
Bulan
yang mulia itu akan datang lagi dalam hitungan beberapa hari ke depan. Bulan
penuh ampunan, ganjaran, dan berkah. Untuk bulan yang terhitung sangat spesial
ini, mari kita sambut bersama-sama dengan perasaan gembira, bahagia.
shuenk.wordpress.com |
Menyambut
bulan yang Ramadhan tidak cukup hanya dengan mengucapkan marhaban ya Ramadhan
atau selamat datang Ramadhan. Mungkin sudah banyak kita temui teman-teman yang
update status facebooknya dengan “Marhaban ya Ramadhan”. Tapi sesungguhnya
semua itu belum cukup kalau ternyata ucapan selamat datang itu hanya datang
dari mulut kita saja. Terus bagaimana?
Alhamdulillah, kemarin saya mendapat
pencerahan dari kultumnya Bapak Quraish Shihab tentang bagaimana seharusnya
menyambut Ramadhan.
Pertama,
Marhaban mempunyai arti luas, lapang, atau lebar. Jika kita mengatakan marhaban
ya Ramadhan, tapi hati kita tidak dalam keadaan lapang atau legowo, bisa jadi ucapan kita tadi tidak
benar-benar datang dari hati. Hasilnya, bisa jadi ketika memasuki Bulan Ramadhan,
kita malah tidak bersemangat dan banyak mengeluh. Nah, untuk mengatasi hal ini,
kita harus menyiapkan hati kita dulu. Kita luaskan, lapangkan, serta lebarkan
hati kita demi bulan yang tidak biasa. InsyaAllah, nanti kita tidak akan risau
dengan kedatangannya. Bisa jadi, saat kita sudah berada di dalamnya malah
tambah semangat untuk mengunduh pahala yang sudah dijanjikan.
Kedua,
Marhaban (Rahbah) juga berarti tempat peristirahatan. Satu tahun perjalanan
kita, jika diibaratkan sebagai sebuah perjalanan yang panjang, kita pasti butuh
tempat beristirahat. Tempat peristirahatan ini sangat dibutuhkan sebelum kita
memulai lagi perjalanan. Dari perjalanan panjang satu tahun kita, Bulan Ramadhan
adalah tempat peristirahatan yang pas. Di bulan ini, kita akan mengisi
perbekalan kita sebelum menemui Sang Pencipta di ujung perjalanan hidup. Kita
perbaiki apa-apa yang rusak dari diri kita dengan memperbanyak ibadah, tadarus,
sholawat, taubat. Jadi, ketika kita mengucapkan Marhaban ya Ramadhan, hendaknya
kita juga berniat untuk benar-benar memperbaiki diri selama Bulan Ramadhan
nanti.
Selain
itu, Bulan Ramadhan juga diibaratkan sebagi tanah yang subur. Apa yang kita
tanam akan tumbuh dengan sangat baik. Perbuatan baik seperti tadarus, sholawat,
berdzikir, semuanya akan dilipat gandakan pahalanya. Inilah bulan obral pahala.
Yang
terakhir, ada malam yang kebaikannya melebihi seribu malam di bulan ini, dialah
lailatul qadr. Tidak bisa dibayangkan apa yang akan kita dapat jika di malam
itu kita melakukan ibadah pada Sang Pencipat alam. Surga? Insyaallah. Tapi,
mari kita siapkan dari sekarang. Rasa-rasanya memang tidak akan mungkin sesuatu
yang spesial menemui kita, jika dari kitanya sendiri tidak siap untuk
menyambutnya.
Berbahagialah
wahai saudaraku, sebentar lagi kita akan menemui Ramadhan. Semoga umur kita
disampaikan padanya, sehingga kita bisa memetik janji-janji kebaikan yang akan
diberikan Allah. Manfaatkan dengan sebaik-baiknya karena Nabi Muhammad pernah berpesan,
jika saja kita tahu kebaikan-kebaikan apa saja yang ada, tentu kita akan
meminta seluruh bulan dalam satu tahun dijadikan Bulan Ramadhan.
*)
Catatan ini disarikan dari Kultum Quraish Shihab yang berjudul “Marhaban Ya
Ramadhan”.
0 comments:
Posting Komentar