Apakah Kenyataan Itu Nyata Ada?

Hari ini, 10 September 2013, saya memulai perkuliahan Discourse Analysis untuk semester baru. Sekilas, saya sangat tertarik dengan matkul ini. Entah kenapa, saya suka sekali dengan bahasan penggunaan bahasa ketika sudah dihubungkan dengan konteks masyarakat, seperti waktu semester 4 kemarin, di matkul Sociolinguistics. Well, lanjut ya!

Ada sebuah pertanyaan dari dosen yang berhasil menyita perhatian saya dan teman-teman sekelas tadi pagi. Pertanyaan yang berhasil membuat kami berlama-lama diskusi itu adalah "apakah kenyataan itu ada?". Kenyataan yang dimaksud adalah kenyataan yang pure atau murni, tanpa ada pengaruh dari pemikiran kita. Well, jawaban saya sendiri yaitu tidak ada. Bingung? Bagus!

Kita ambil contoh kalau sekarang ada seorang wanita yang duduk menghadap kita. Menurut saya, wanita itu cantik sekali. Tapi, mungkin menurut kalian, dia biasa-biasa saja. Kok bisa kaya gitu? Yup, pada saat kita berhadapan dengan wanita tadi, sebenarnya ada proses pengkonstruksian makna dalam pikiran kita. Saya menganggap cantik mungkin dari senyumnya, lesung pipitnya, atau hal lain. Nah, di dalam proses nya tadi, kita dipengaruhi oleh banyak hal seperti pengalaman masa lalu kita yang pasti berbeda satu dengan yang lainnya. Kalau sudah begini, tidak heran dong kalau kita bisa berbeda pendapat saat melihat suatu hal? "Kenyataan adalah proses membangun arti, dengan kata lain, bukan hanya refleksi dari keadaan yang ada."

SHARE ON:

Hello guys, I'm Tien Tran, a freelance web designer and Wordpress nerd. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa quae.

    Blogger Comment

0 comments:

Posting Komentar