Bagaimana Caranya Berprestasi?

Hari ini, 16 Maret 2013, alhamdulillah aku mendapat kesempatan belajar dengan orang-orang hebat. Andreas Sanjaya, Mahasiswa Berprestasi dari Universitas Indonesia (UI) dan Budi Trisna, Mahasiswa Berprestasi dari Sampoerna School of Education (SSE), adalah orang-orang yang saya maksud. Meskipun tidak mengikuti sesi sharing sampai akhir, tapi banyak pelajaran yang bisa diambil. Kurang lebihnya seperti catatan di bawah ini.

Sesi ini dimulai dengan pengertian kata 'prestasi'. Menurut Budi, kata prestasi bisa dimaknai dengan berbagai macam arti. Setiap orang berhak untuk mendefinisikan arti kata tersebut. Akan tetapi, pengertian prestasi menurutnya adalah ketika seseorang bisa menyeimbangkan kehidupannya, baik untuk kepentingan dirinya sendiri dan orang lain. Sedangkan arti prestasi menurut Jay, panggilan akrab Andreas Sanjaya, prestasi bisa diartikan sebagai label yang diberikan orang lain karena kita sudah mencapai sesuatu. Misalnya, kita menang di sebuah lomba, maka kita akan mendapatkan prestasi. Selain itu, prestasi juga bisa berarti pembuktian manusia sebagai makhluk terbaik yang diciptakan Allah SWT. Sehingga, ketika hidup seseorang dipenuhi dengan prestasi-prestasi, gelar makhluk terbaik yang disandangkan Allah kepada manusia berlaku.

Terlepas dari prestasi yang telah mereka raih, ada perjuangan yang telah mereka perbuat. Budi Trisna harus aktif mengikuti kegiatan-kegiatan di kampus dan juga harus mengalahkan saingannya ketika berkompetisi di kompetisi Mawapres (Mahasiswa Berprestasi) di SSE. Tidak jauh berbeda, Jay juga telah melakukan banyak hal semenjak dia menginjak semester 1 di UI untuk bersaing dengan orang-orang terbaik dari seluruh Indonesia. Dari hal ini, keduanya mempunyai persamaan yaitu, pertama-tama mereka mempunyai target yang ingin dicapai. Sehingga setelahnya mereka berusaha sekuat tenaga dan akhirnya berhasil mendapatkan gelar tersebut.

Ada beberapa tips yang mereka sampaikan di forum yang aku ikuti pagi ini. Waktu adalah kunci yang selalu dipegang oleh Jay untuk mendapatkan keinginannya. Jay, yang bercita-cita ingin menjadi Menkominfo ini, selalu mencatatkan apa saja (agenda) yang harus dia lakukan untuk mendapatkan cita-citanya. Bahkan menurutnya, waktu sedetik dalam hidupnya adalah waktu yang sangat berharga. Dia menambahkan kalau waktu adalah sumber daya yang paling terbatas yang ada di kehidupan ini. Sedikit berbeda dengan Jay, Budi mengungkapkan kalau kita ingin meraih sesuatu, catatlah keinginan itu. Lakukan hal-hal yang bisa membuat kita semakin dekat dengan keinginan yang ingin kita capai. 

Dari forum sharing ini, aku dapat menyimpulkan kalau pengorbanan besar dibutuhkan untuk mencapai sebuah kesuksesan yang besar. Kenyataan hidup orang-orang yang sudah diakui kesuksesannya seakan membuktikan bahwa pernyataan di atas benar adanya. Sebaliknya, kalaupun ada orang yang sukses tanpa sebuah perjuangan yang keras, aku yakin kesuksesan itu tidak bakal bertahan lama. So, mari kita wujudkan prestasi yang sudah kita idam-idamkan.

***

Catatan ini ditulis setelah mengikuti acara Kajian Islam SMILY (SSE Muslim Family).

SHARE ON:

Hello guys, I'm Tien Tran, a freelance web designer and Wordpress nerd. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa quae.

    Blogger Comment

0 comments:

Posting Komentar