Pada awal tahun 2011 lalu, Alhamdulillah aku bisa membeli sebuah laptop untuk keperluan kuliah. Kualitasnya ataupun specs-nya bisa dibilang biasa-biasa saja karna memang harganya yang tidak seberapa. Pada waktu itu sih mikirnya, kalau cuma buat kuliah, yang penting mah bisa buat ngetik-ngetik tugas aja. hehe...
Sebulan, dua bulan kondisi laptop itu masih oke. Tapi tidak lama setelah itu masalah-masalah mulai muncul. Baterai mulai tidak tahan lama. Bayangin aja, baterai penuh 100% hanya mampu bertahan selama 1 jam aja. Kebayang dong repotnya kaya gimana kalau pas asyik ngerjain tugas tiba-tiba baterai low. Selanjutnya, laptop yang belum lama terbeli waktu itu mulai mengeluarkan suara berisik. Temen-temen komentar, "Kipasnya udah soak tuh...". Ape Loe kate? laptop belum lama nih... jawabku dalam hati. Tapi setelah dipikir-pikir emang iya sih, masalahnya ada di fan. hehe
Dari masalah kipas ini, ada satu kisah menarik dan bermanfaat kalau kita mau ambil hikmahnya.
Jadi seperti ini. Semenjak tahun 2011 lalu, (kipas) laptopku sudah berisik. Tidak seperti laptop-laptop temen yang 'kalem' dan 'tidak bersuara', laptopku mengeluarkan suara khas kipas yang rusak. Idk why. Setiap kali laptop dinyalakan, beberapa menit kemudian suara itu langsung hadir. Tidak heran kalau pas lagi ngumpul sama temen, yang belum tahu masalah laptopku ini, mereka akan langsung bertanya-tanya "suara apa ini?".
Tahun demi tahun masalah ini tidak kunjung selesai. Ya... memang ga pernah serius mau ngebenerin sih. Jika sekarang ini tahun 2015, itu berarti masalah laptop berisik ini sudah berlangsung selama 4 tahun. Gila juga ya? Hingga suatu ketika, layaknya penyakit yang semakin kronis, berisiknya kipas laptopku mulai tidak bisa ditolerir. Komentar temen-pun semakin parah. "Ati-ati lho... bentar lagi meledak!" katanya dengan nada mengejek.
Aku merasa sudah saatnya untuk mengakhiri semuanya. Aku bertekad untuk membongkar laptop untuk yang pertama kalinya. *Pasang ikat kepala. Aku pergi ke toko listrik untuk membeli satu set obeng untuk membongkar laptop. Setelah dapat, aku cari-cari referensi di internert bagaimana cara membongkar laptop. Semuanya murni aku lakuin sendiri tanpa bantuan teman, dan ternyata bisa. Laptop sudah terbongkar setelah membuka beberapa sekrup yang menahannya. Aku cabut beberapa kabel yang menempel, dan yang terakhir melepas kipasnya. Aku lihat, aku amati kipasnya. Aku tiup-tiup kipas itu sesekali. "Kayaknya ga ada yang rusak?". Aku coba bersihin kipas itu dari debu-debu yang menempel. Kemudian setelah selesai, dan merasa memang semuanya oke alias tidak ada yang rusak, aku coba pasang lagi kipasnya. Kemudian aku coba nyalain laptopnya. Dan.... kipasnya berputar dengan sempurnya. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini kipas itu tidak mengeluarkan suara sama sekali. Haluuuus....
Jadi masalahnya hanya karena debu-debu yang menempel di kipas? Yup! bisa dikatakan seperti itu. Aku harus menunggu kurang lebih 4 tahun untuk tahu hal ini. Padahal untuk membongkar laptop itu tidak menghabiskan waktu lebih dari satu jam. Kenapa ga dibongkar dari dulu? Sekali lagi harus aku jawab, idk why. Seandainya saja saat aku tahu ada yang tidak beres dengan laptopku dan langsung mengambil tindakan, mungkin teman-temanku tidak akan kebingungan dikarenakan oleh suara berisik laptopku. Seandainya saja waktu dulu aku langsung berani berinisiatif untuk membongkar laptopku, mungkin aku tidak akan menjadi bahan ejekan temanku.
Dari masalah ini aku belajar kalau kita mempunyai problem, tapi kita malah mendiamkannya, padahal kita tahu itu tidak beres, tinggal tunggu waktu saja masalah itu perlahan-lahan akan menyiksa kita. So, jadilah orang yang penuh dengan inisiatif untuk melakukan sesuatu. Jangan menunda-nunda. Tidak pelu menunggu pertolongan orang lain datang. Lakukan semampu yang kita bisa. Kalau saja kamu salah ambil tindakan, kamu akan belajar sesuatu yang baru. Kalau kamu melakukan sesuatu yang benar, kamu akan tahu seperti apa rasanya "berhasil" itu.
Sebulan, dua bulan kondisi laptop itu masih oke. Tapi tidak lama setelah itu masalah-masalah mulai muncul. Baterai mulai tidak tahan lama. Bayangin aja, baterai penuh 100% hanya mampu bertahan selama 1 jam aja. Kebayang dong repotnya kaya gimana kalau pas asyik ngerjain tugas tiba-tiba baterai low. Selanjutnya, laptop yang belum lama terbeli waktu itu mulai mengeluarkan suara berisik. Temen-temen komentar, "Kipasnya udah soak tuh...". Ape Loe kate? laptop belum lama nih... jawabku dalam hati. Tapi setelah dipikir-pikir emang iya sih, masalahnya ada di fan. hehe
Dari masalah kipas ini, ada satu kisah menarik dan bermanfaat kalau kita mau ambil hikmahnya.
Jadi seperti ini. Semenjak tahun 2011 lalu, (kipas) laptopku sudah berisik. Tidak seperti laptop-laptop temen yang 'kalem' dan 'tidak bersuara', laptopku mengeluarkan suara khas kipas yang rusak. Idk why. Setiap kali laptop dinyalakan, beberapa menit kemudian suara itu langsung hadir. Tidak heran kalau pas lagi ngumpul sama temen, yang belum tahu masalah laptopku ini, mereka akan langsung bertanya-tanya "suara apa ini?".
Tahun demi tahun masalah ini tidak kunjung selesai. Ya... memang ga pernah serius mau ngebenerin sih. Jika sekarang ini tahun 2015, itu berarti masalah laptop berisik ini sudah berlangsung selama 4 tahun. Gila juga ya? Hingga suatu ketika, layaknya penyakit yang semakin kronis, berisiknya kipas laptopku mulai tidak bisa ditolerir. Komentar temen-pun semakin parah. "Ati-ati lho... bentar lagi meledak!" katanya dengan nada mengejek.
Aku merasa sudah saatnya untuk mengakhiri semuanya. Aku bertekad untuk membongkar laptop untuk yang pertama kalinya. *Pasang ikat kepala. Aku pergi ke toko listrik untuk membeli satu set obeng untuk membongkar laptop. Setelah dapat, aku cari-cari referensi di internert bagaimana cara membongkar laptop. Semuanya murni aku lakuin sendiri tanpa bantuan teman, dan ternyata bisa. Laptop sudah terbongkar setelah membuka beberapa sekrup yang menahannya. Aku cabut beberapa kabel yang menempel, dan yang terakhir melepas kipasnya. Aku lihat, aku amati kipasnya. Aku tiup-tiup kipas itu sesekali. "Kayaknya ga ada yang rusak?". Aku coba bersihin kipas itu dari debu-debu yang menempel. Kemudian setelah selesai, dan merasa memang semuanya oke alias tidak ada yang rusak, aku coba pasang lagi kipasnya. Kemudian aku coba nyalain laptopnya. Dan.... kipasnya berputar dengan sempurnya. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini kipas itu tidak mengeluarkan suara sama sekali. Haluuuus....
Jadi masalahnya hanya karena debu-debu yang menempel di kipas? Yup! bisa dikatakan seperti itu. Aku harus menunggu kurang lebih 4 tahun untuk tahu hal ini. Padahal untuk membongkar laptop itu tidak menghabiskan waktu lebih dari satu jam. Kenapa ga dibongkar dari dulu? Sekali lagi harus aku jawab, idk why. Seandainya saja saat aku tahu ada yang tidak beres dengan laptopku dan langsung mengambil tindakan, mungkin teman-temanku tidak akan kebingungan dikarenakan oleh suara berisik laptopku. Seandainya saja waktu dulu aku langsung berani berinisiatif untuk membongkar laptopku, mungkin aku tidak akan menjadi bahan ejekan temanku.
Dari masalah ini aku belajar kalau kita mempunyai problem, tapi kita malah mendiamkannya, padahal kita tahu itu tidak beres, tinggal tunggu waktu saja masalah itu perlahan-lahan akan menyiksa kita. So, jadilah orang yang penuh dengan inisiatif untuk melakukan sesuatu. Jangan menunda-nunda. Tidak pelu menunggu pertolongan orang lain datang. Lakukan semampu yang kita bisa. Kalau saja kamu salah ambil tindakan, kamu akan belajar sesuatu yang baru. Kalau kamu melakukan sesuatu yang benar, kamu akan tahu seperti apa rasanya "berhasil" itu.
0 comments:
Posting Komentar