Aku Mengalahkan Diriku Sendiri dan Akhirnya Memenangkan Kompetisi Itu!
Catatan ini adalah sharing pengalaman pribadiku saat memenangkan sebuah ajang pencarian bakat, nama acaranya Universitas Siswa Bangsa Internasional Got Talent (UGT), yang diadakan bulan Juni 2013 kemarin. Rasanya sayang saja kalau "rahasia" di balik keberhasilan ini cuma buat konsumsi pribadi saja. So, selamat membaca.
Sebenarnya, UGT adalah sebuah acara penggalangan dana untuk acara lainnya. Biasa lah... namanya juga mahasiswa. Saat proposal acara tak tembus-tembus, maka harus mau untuk menggaet dana dengan cara-cara yang kreatif. Aku pribadi langsung tertarik saat melihat flyer kalau akan diadakan kompetisi UGT ini. Pasalnya, edisi tahun sebelumnya tidak memungkinkanku untuk ikut karena kompetisinya cuma kompetisi menyanyi dan aku kurang begitu mahir di bidang itu. Nah, saat tahu UGT tidak hanya mencakup kategori menyanyi alias bisa menampilkan bakat apa saja, akupun mendaftar karena merasa punya bakat "berpantomim".
Sedikit flashback, aku mengenal pantomim saat mengikuti Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami) di SMP dulu. Karena pertama kali melihat kesenian ini ditampilkan, rasa heran, kagum, takjub gabung menjadi satu. Waktu itu rasanya langsung ingin belajar gaya-gaya khas pantomim seperti, ilusi berjalan, mirror, duduk, lari, dll. Kalau kalian juga pernah melihat orang berpantomim, pasti setuju lah kalau gaya-nya keren banget. Hingga pada suatu ketika, saat mau mengikuti Pesta Jambore di tingkat kabupaten, aku mendapatkan kesempatan untuk belajar pantomim. Rencananya, kami waktu itu ingin menampilkan sesuatu yang beda dengan peserta lainnya yaitu pantomim. Saya dan dua teman lain yang didelegasikan untuk menampilkan pantomim saat perkemahan sangat bersemangat berlatih ketrampilan gerakan-gerakannya. Hari H pun tiba. Selepas sholat isya' semua peserta perkemahan berkumpul di lapangan untuk menyaksikan penampilan dari masing-masing regu/ peserta. Dan saat giliran kami tampil, kami mendapat sambutan yang luar biasa dari penonton. Mereka tertawa, bertepuk tangan, teriak-teriak sesuka mereka sampai kami selesai menampilkan pantomim. Buatku pribadi, hal ini sangat berkesan sekali. Rasanya penonton itu berteriak, "Hey you... COOL, men!"
Sejak saat itu aku merindukan untuk tampil berpantomim dengan dua kawan ku tadi. Aku rindu berpantomim. Nah! saat tahu bakal ada ajang pencarian bakat di kampus, makanya aku tertarik untuk mengikutinya. Ajang ini sekaligus aku gunakan untuk membuktikan kalau "when I dream something, and believe it, I'll achieve it". Jujur, ada perasaan ragu untuk mengikuti ajang ini setelah hampir 9 tahun tidak pernah melatih diri. Gila aja! Mau mempermalukan diri sendiri? pikirku saat itu. Hingga saat aku berani mengalahkan diriku sendiri, aku mendapatkan jawaban kalau ternyata aku bisa memenangkan kompetisi itu.
Aku mempunyai waktu kurang lebih satu bulan untuk mempersiapkan diri. Dua minggu awal, rasanya masih belum percaya kalau aku mendaftar di kompetisi pencarian UGT. Dengan kata lain, aku masih ragu apakah aku nantinya benar-benar bisa atau malah membuat diri malu di depan umum. Sempat juga ingin mundur karena ketidakpercayaan diri ini. Apalagi ada beberapa peserta yang memilih mundur karena merasa tidak siap pada waktu itu. Tapi, entah kenapa, aku merasa aku harus bisa membuktikan kepada diriku sendiri kalau apa yang aku inginkan pasti bisa tercapai. Dengan catatan memang harus mau berusaha dengan keras. Sisa waktu dua minggu aku gunakan untuk mencari konsep penampilan dan berlatih. And finally, the day had come and I had to perform it.
Aku mendapatkan urutan tampil yang ke-6. Saat menunggu giliran, rasa gugup dan rasa tidak pede kembali muncul melihat bakat-bakat hebat ditampilkan seperti bernyanyi, menari, atau stand up comedy-an. Lagi-lagi aku meyakinkan diri kalau aku pasti bisa. Just do it, anyway. Target yang ingin aku raih sebenarnya simpel: aku cuma ingin tampil dengan sebaik-baiknya. Masalah reward, kemenangan, itu menempati urutan kesekian. Apa yang ada di kepala saat itu adalah aku harus perform. "Dan... penampilan selanjutnya adalah peserta dengan urutan ke-6 yang akan menampilkan pantomim..." seru pemandu acara.
Langkah-langkah awal gaya pantomim ku peragakan. Penonton sunyi senyap. Gerogi datang. Penonton mulai sorak-sorak, ketawa (mungkin) karena melihat gerakan yang ku buat. Fyuuhh... perasaan rileks datang dan aku bisa melanjutkan penampilanku dengan lebih santai. This is the moment. Gerakan-gerakan yang sudah ku pelajari dua minggu belakangan mengalir dengan halus. Lagi-lagi, saat tawa dari penonton menjadi-jadi, rasanya kepercayaan diriku naik. Hingga tanpa sadar aku sudah sampai di ujung penampilanku. Yes, I did it! sorakku dalam hati.
Selanjutnya pengumuman pemenang. Ada dua kategori pemenang; tervaforit dan penampil terbaik. Pemenang tervavorit diraih oleh salah satu peserta yang menampilkan bakat boy band mereka. Wuihhh... keren. Semua peserta yang dikumpulkan di depan gugup menunggu untuk tahu siapa yang menjadi penampil terbaik. Deg deg deg. Rasanya mendengar suara detak jantung sendiri. MC bersiap-siap mengumumkan pemenang selanjutnya, "Dan... penampil terbaik pada Universitas Siswa Bangsa Internasional Got Talent 2013 kali ini adalah.... Jeng jeng jeng.... Peserta dengan nomer urut 6, Muhammad Mufarrikhin. Yup. Pantomim!". Alhamdulillah, puji syukur pada Allah... inilah untuk pertama kalinya aku meraih juara terbaik dalam sebuah kompetisi.
Proses-proses yang ku jalani selama mengikuti kompetisi UGT ini memberiku banyak pelajaran. Terutamanya adalah saat aku mengalahkan diri sendiri dari perasaan tidak pede, aku bisa memenangkan kompetisi ini. Jadi, kalian, jangan sampai deh berhenti mengejar mimpi kalian. Kalian tidak akan tahu bagaimana rasanya gagal, rasanya sukses, rasanya galau, kalau kalian cuma duduk diam saja. Jalani dan nikmati proses dengan sebaik-baiknya dan hasil-pun akan datang.
Sebenarnya, UGT adalah sebuah acara penggalangan dana untuk acara lainnya. Biasa lah... namanya juga mahasiswa. Saat proposal acara tak tembus-tembus, maka harus mau untuk menggaet dana dengan cara-cara yang kreatif. Aku pribadi langsung tertarik saat melihat flyer kalau akan diadakan kompetisi UGT ini. Pasalnya, edisi tahun sebelumnya tidak memungkinkanku untuk ikut karena kompetisinya cuma kompetisi menyanyi dan aku kurang begitu mahir di bidang itu. Nah, saat tahu UGT tidak hanya mencakup kategori menyanyi alias bisa menampilkan bakat apa saja, akupun mendaftar karena merasa punya bakat "berpantomim".
Sedikit flashback, aku mengenal pantomim saat mengikuti Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami) di SMP dulu. Karena pertama kali melihat kesenian ini ditampilkan, rasa heran, kagum, takjub gabung menjadi satu. Waktu itu rasanya langsung ingin belajar gaya-gaya khas pantomim seperti, ilusi berjalan, mirror, duduk, lari, dll. Kalau kalian juga pernah melihat orang berpantomim, pasti setuju lah kalau gaya-nya keren banget. Hingga pada suatu ketika, saat mau mengikuti Pesta Jambore di tingkat kabupaten, aku mendapatkan kesempatan untuk belajar pantomim. Rencananya, kami waktu itu ingin menampilkan sesuatu yang beda dengan peserta lainnya yaitu pantomim. Saya dan dua teman lain yang didelegasikan untuk menampilkan pantomim saat perkemahan sangat bersemangat berlatih ketrampilan gerakan-gerakannya. Hari H pun tiba. Selepas sholat isya' semua peserta perkemahan berkumpul di lapangan untuk menyaksikan penampilan dari masing-masing regu/ peserta. Dan saat giliran kami tampil, kami mendapat sambutan yang luar biasa dari penonton. Mereka tertawa, bertepuk tangan, teriak-teriak sesuka mereka sampai kami selesai menampilkan pantomim. Buatku pribadi, hal ini sangat berkesan sekali. Rasanya penonton itu berteriak, "Hey you... COOL, men!"
Sejak saat itu aku merindukan untuk tampil berpantomim dengan dua kawan ku tadi. Aku rindu berpantomim. Nah! saat tahu bakal ada ajang pencarian bakat di kampus, makanya aku tertarik untuk mengikutinya. Ajang ini sekaligus aku gunakan untuk membuktikan kalau "when I dream something, and believe it, I'll achieve it". Jujur, ada perasaan ragu untuk mengikuti ajang ini setelah hampir 9 tahun tidak pernah melatih diri. Gila aja! Mau mempermalukan diri sendiri? pikirku saat itu. Hingga saat aku berani mengalahkan diriku sendiri, aku mendapatkan jawaban kalau ternyata aku bisa memenangkan kompetisi itu.
Aku mempunyai waktu kurang lebih satu bulan untuk mempersiapkan diri. Dua minggu awal, rasanya masih belum percaya kalau aku mendaftar di kompetisi pencarian UGT. Dengan kata lain, aku masih ragu apakah aku nantinya benar-benar bisa atau malah membuat diri malu di depan umum. Sempat juga ingin mundur karena ketidakpercayaan diri ini. Apalagi ada beberapa peserta yang memilih mundur karena merasa tidak siap pada waktu itu. Tapi, entah kenapa, aku merasa aku harus bisa membuktikan kepada diriku sendiri kalau apa yang aku inginkan pasti bisa tercapai. Dengan catatan memang harus mau berusaha dengan keras. Sisa waktu dua minggu aku gunakan untuk mencari konsep penampilan dan berlatih. And finally, the day had come and I had to perform it.
Aku mendapatkan urutan tampil yang ke-6. Saat menunggu giliran, rasa gugup dan rasa tidak pede kembali muncul melihat bakat-bakat hebat ditampilkan seperti bernyanyi, menari, atau stand up comedy-an. Lagi-lagi aku meyakinkan diri kalau aku pasti bisa. Just do it, anyway. Target yang ingin aku raih sebenarnya simpel: aku cuma ingin tampil dengan sebaik-baiknya. Masalah reward, kemenangan, itu menempati urutan kesekian. Apa yang ada di kepala saat itu adalah aku harus perform. "Dan... penampilan selanjutnya adalah peserta dengan urutan ke-6 yang akan menampilkan pantomim..." seru pemandu acara.
Langkah-langkah awal gaya pantomim ku peragakan. Penonton sunyi senyap. Gerogi datang. Penonton mulai sorak-sorak, ketawa (mungkin) karena melihat gerakan yang ku buat. Fyuuhh... perasaan rileks datang dan aku bisa melanjutkan penampilanku dengan lebih santai. This is the moment. Gerakan-gerakan yang sudah ku pelajari dua minggu belakangan mengalir dengan halus. Lagi-lagi, saat tawa dari penonton menjadi-jadi, rasanya kepercayaan diriku naik. Hingga tanpa sadar aku sudah sampai di ujung penampilanku. Yes, I did it! sorakku dalam hati.
Selanjutnya pengumuman pemenang. Ada dua kategori pemenang; tervaforit dan penampil terbaik. Pemenang tervavorit diraih oleh salah satu peserta yang menampilkan bakat boy band mereka. Wuihhh... keren. Semua peserta yang dikumpulkan di depan gugup menunggu untuk tahu siapa yang menjadi penampil terbaik. Deg deg deg. Rasanya mendengar suara detak jantung sendiri. MC bersiap-siap mengumumkan pemenang selanjutnya, "Dan... penampil terbaik pada Universitas Siswa Bangsa Internasional Got Talent 2013 kali ini adalah.... Jeng jeng jeng.... Peserta dengan nomer urut 6, Muhammad Mufarrikhin. Yup. Pantomim!". Alhamdulillah, puji syukur pada Allah... inilah untuk pertama kalinya aku meraih juara terbaik dalam sebuah kompetisi.
Proses-proses yang ku jalani selama mengikuti kompetisi UGT ini memberiku banyak pelajaran. Terutamanya adalah saat aku mengalahkan diri sendiri dari perasaan tidak pede, aku bisa memenangkan kompetisi ini. Jadi, kalian, jangan sampai deh berhenti mengejar mimpi kalian. Kalian tidak akan tahu bagaimana rasanya gagal, rasanya sukses, rasanya galau, kalau kalian cuma duduk diam saja. Jalani dan nikmati proses dengan sebaik-baiknya dan hasil-pun akan datang.
Congrats....
BalasHapusThank you...
BalasHapusSelamat Mas Bro... Sperti tagline nya Nike, JUST DO IT. :)
BalasHapus