haritsaja.wordpress.com |
Hamba hanya sedang ragu tentang keberadaan kata ikhlas.
Selain pada-Mu, kepada siapa lagi hamba akan kembali?
Manusia pertama, yang kau namai Adam, mengecewakan-Mu setelah Kau banggakan di depan malaikat-malaikat suci. Apakah Kau ikhlas menerima pembangkangan itu?
Setelah itu, Kau ciptakan manusia-manusia lain.
Manusia jenis pertama bernama laki-laki. Engkau kodratkan mereka sebagai pelindung wanita. Namun kenyataannya, mereka malah menyembunyikan, memperkosa serta menyiksa kaum hawa. Adakah Kau ikhlas menerima hal ini, Tuhanku?
Manusia jenis ke dua bernama wanita. Engkau takdirkan mereka sebagai penjaga anak. Akan tetapi, mereka malah menggugurkan janin yang dikandungnya, menjual anak-anaknya, membodohi anaknya dengan kata-kata mutiara tanpa contoh. Adakah Engkau ikhlas saat menyaksikan kejadian ini, Tuhanku?
Manusia jenis selanjutnya adalah, sebut saja, manusia. Engkau titahkan mereka untuk menjaga bumi, saling mengasihi, saling berbagi. Sayangnya, seperti yang bisa Engkau lihat sendiri, mereka mengkhianati perintah-Mu. Saat Kau tunjukkan, kepada sebagian dari mereka, bahwa rezeki mereka berasal dari bumi ini, mereka lantas mengeruknya tanpa pernah merasa puas. Saat Kau anugrahkan ilmu, mereka kemudia merasa paling benar sendiri dan menyalahkan saudaranya yang lain. Mereka bertengkar, Tuhan. Saat mereka ada di atas, mereka lantas jijik melihat kawan-kawannya yang mengais tanah. Ikhlaskah Engkau melihat manusia menjahati kepercayaan-Mu?
Jika demikian, ajarkan aku tentang makna ikhlas. Jika tidak langsung dari-Mu, kirimkanlah manusia-manusia yang akan mengajarkannya padaku.
0 comments:
Posting Komentar