Satu Senyum Saja

Siapa yang tidak mau diberikan senyum oleh orang lain? Pasti kita semua akan sepakat bahwa kita berharap orang-orang di sekitar kita tersenyum kepada kita. Meskipun di satu sisi senyum hanyalah sebuah hal yang sederhana, tapi di sisi lain senyum memberikan efek yang luar biasa. Sekali saja senyum itu mengembang, bisa jadi satu beban masalah akan terselesaikan karena merasa terkuatkan olehnya.

Catatan ini, jujur, adalah ungkapan penyesalan dari diri sendiri. Tapi, semoga catatan ini bukan cuma curhatan belaka ya… hehe. Silakan diambil pelajarannya. Cerita singkatnya adalah seperti ini… jeng jeng jeng…


Pada suatu hari, aku merasa dikecewakan oleh salah seorang teman. Buah dari kekecewaan itu membuatku memutuskan untuk menjaga jarak dari dia. Ya… itung-itung memberi pelajaran. Kadang bosen juga kalau jadi orang baik terus, itulah pikirku saat itu. Sejak saat itu aku sudah tidak menyapanya seperti biasa, tidak menengok wajahnya meskipun jarak ku dan dia kurang dari satu meter, dan yang pasti tidak ada senyum di antara kami. Parah ya? Parah banget! Sumpah! Berharap pada waktu itu semuanya akan menjadi lebih baik, ternyata aku salah membuat perhitungan. Kenyataannya berbeda 180. Hubungan pertemanan kami yang awalnya baik-baik saja malah semakin merenggang.

Selanjutnya, tepat beberapa saat perjumpaanku dengan temanku pada hari itu, ada sebuah sms yang masuk ke hape. Aku tidak tahu siapa yang sms karena nomernya belum ada di contact list. Isi sms itu adalah sebuah hadis riwayat Muslim yang bunyinya, Rasulullah bersabda, “Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah yang ceria.” Deg! Seketika itu aku langsung merasa bersalah, sesalah-salahnya, dengan apa yang sudah dilakukan. What I’ve done? Inilah jawaban sebab mengapa pertemanan kami menjadi renggang. Tapi semoga pengalaman itu menjadi yang terakhir karena banyak sekali pelajaran yang aku dapat dari sana.

Itu tadi cerita singkat yang sudah aku alami sendiri. Seandainya waktu yang sudah lewat bisa diulang, aku tidak akan pernah mungkin melakukan kesalahan itu. Bahkan kalau diijinkan, aku ingin memberikan satu senyum saja, karena aku yakin semuanya akan baik-baik saja setelahnya.Tapi sayang, semua sudah terjadi.

Oke, balik lagi ke tema ya. Satu senyum saja, menurutku, adalah sebuah cerminan dari wajah ceria yang sudah Nabi sebutkan tadi. Coba deh baca lagi hadis di atas. Setidaknya, ketika kita melakukan hal itu, kita pun sudah melakukan sebuah kebaikan sederhana yang mampu kita lakukan. Jangan meremehkan sebuah kebaikan kecil, meskipun hanya menunjukkan wajah ceria di hadapan orang lain. So, buat kamu yang lagi marah-marahan sama teman, orang tua, saudara atau siapa saja, simpan dulu kecewanya. Tidak ada manusia yang sempurna, lho. Tapi, percayalah, orang yang sudah mengecewakanmu juga orang yang mampu memperbaiki kesalahan. Kalau bisa, jangan diterusin marahnya, karena tidak ada kebaikan di dalam ketidakbaikkan yang sedang kalian jalani. Sebagai gantinya, berikanlah senyummu walau itu satu senyum saja. Semoga bermanfaat. 

Jakarta, 15 Oktober 2013 l 10:46 WIB
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Terima kasih kepada nomer 082115470*** atas sms yang sudah dikirim tepat pada waktu itu. Semoga Allah membalas dengan kebaikan. Dan untuk orang-orang yang sedang atau pernah kecewa kepada saya, maafkan atas ketidakdewasaan saya.

SHARE ON:

Hello guys, I'm Tien Tran, a freelance web designer and Wordpress nerd. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa quae.

    Blogger Comment

0 comments:

Posting Komentar