Boikot Film The Santri (?)

Halo semua pengunjung blog ini, semoga sehat semuanya. Kali ini aku mau berbagi pemikirin dengan kalian tentang maraknya aksi boikot terhadap salah satu film yang akan rilis Oktober nanti. Yak betul, apa lagi kalau bukan film The Santri. Belum dirilis tapi sudah ramai yang menyerukan untuk tidak menonton. Ck ck ck ck...

Akhir-akhir ini semakin marak dijumpai di media sosial akan postingan boikot film The Santri. Di IG, FB, Twitter, dan juga WA  ramai sekali dengan postingan ajakan untuk memboikot atau mengajak orang untuk tidak menonton film ini. Alasannya apa? Katanya sih ga mencerminkan Islam. Ga Islami! jadi harus diboikot! Darimana tahu? Dari trailer film ini.



Well, aku bukanlah penikmat film, pengamat film, dan juga bukan artis di film itu 😂. Akupun juga tidak bermaksud membela film itu. Tidak sama sekali. Aku cuma tertarik untuk menanggapi aksi #boikot yang dilakukan oleh sekelompok orang ini. Pertanyaannya adalah mengapa harus memboikot karya orang? Kenapa kok ajakannya agar orang tidak menonton film itu? Kalau alasannya karna tidak islami, bukankah setiap hari di bioskop-bioskop itu ditampilkan tampilan yang lebih tidak islami? Kok ga ada aksi #boikotfilmA #boikotfilmB dst. Hayooo apa alasan sebenernya boikot film The Santri? Bukan karena sirik terhadap karya atau benci dengan orang yang memproduksi kan? Semoga tidak ya.

Secara pribadi aku berfikiran kalau orang yang sukanya memboikot sesuatu - film atau karya seseorang - adalah orang yang tidak cukup kreatif. Orang yang tidak punya inisiatif untuk bertindak lebih. Apakah memang iya kalau kita sekarang ini adalah orang orang yang tidak tahu lagi harus berbuat apa 🤔 ketika ada sebuah isu. Kalau memang itu keadannya betapa menyedihkannya negara Indonesia tercinta mempunyai generasi macam ini.

Terus gimana dong?

Aku jadi ingat waktu aku masih duduk di bangku sekolah, guruku pernah berucap, "Kalau mau melawan, lakukanlah dengan elegan. Contohnya, kalau kamu tidak suka dengan suatu tulisan di koran, tulis lah pandangan kamu sebagai counter nya. Kalau kamu tidak sreg dengan sebuah isi buku, nulislah buku versinya kamu."

Aku sangat setuju dengan cara pandang guruku itu. Tidak perlu menjelek-jelekkan karya orang lain. Jangan pula mau merendahkan karya orang tapi ga berani sendirian, akhirnya buat tagar #boikotABCDE. Ngajak yang lain untuk melarang orang menikmati sebuah karya anak bangsa. Tapi di sisi lain, tidak menghasilkan apa-apa. Menyedihkan syekali 😨.

Yuk, stop jadi generasi yang macam ini. Jangan sedikit sedikit kalau tidak suka sesuatu langsung teriak boikat boikot. Terlalu sayang anugerah Allah yang sudah diberikan ke kita kalau berakhir tidak bermakna. Yang pinter buat film, ya monggo buatlah film yang dianggap lebih islami. Yang bisanya buat lagu islami, ya ayuk buat lagu islami. Yang bisa nulis, ya silakan nulis yang islami. Kalau bentuk perlawanannya seperti itu, insyaallah kitanya menjadi lebih produktif.

Trus kalau kamu ngerasa kamu ga punya kemampuan apa-apa? Lebih baik diam. Insyallah peluang untuk selamat fiddunya wal akhirohnya lebih besar.

SHARE ON:

Hello guys, I'm Tien Tran, a freelance web designer and Wordpress nerd. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa quae.

    Blogger Comment

0 comments:

Posting Komentar