Teruntuk Putriku, Lisana Shidqin Aliyya

Subuh itu kala matahari belum sempat menunjukkan dirinya, 5 Agustus, di sebuah rumah sakit, pertama kali ku dengar tangismu. Aku bahagia tiada tara mengetahui dirimu telah lahir dengan selamat. Aku menangis bahagia, nak. Tak lama setelah itu, perawat mendatangiku dan mengijinkanku untuk menjumpaimu secara langsung untuk yang pertama kali. Perlahan-lahan ku dekatimu, lantunkan adzan di telingamu. Lalu, ku amati lamat-lamat wajahmu. Putih. Bersih. Pertandakah hal baik akan datang di masa-masa yang akan datang? Semoga.

Orang tua selalu bilang, nama adalah do'a bagi anak. Maka dari itu, berkali-kali aku menyempatkan waktu untuk merenungi nama yang patut kau sandang seumur hidupmu. Kami sebagai orang tua, dan aku sebagai ayahmu menginginkan berkah doa dari nama itu selalu kau ingat. Putriku, hingga pada saatnya waktu itu, aku telah memantapkan sebuah nama untukmu. Kau ku beri nama Lisana Shidqin Aliyya. Buah tutur kata yang baik dan mulia. 

Anakku, aku ingin kau selalu mengingat-ingat arti dari namamu ini. Jadilah bahan perbincangan orang lain hanya untuk sesuatu yang baik. yang mulia. Dan hal ini tidaklah mudah.

Berbuat baiklah kepada orang-orang tuamu, agar kau menjadi buah tutur kata yang baik.
Berbuat bijaklah kepada orang-orang di sekitarmu, maka kau menjadi buah tutur kata yang baik.
Berbuat baiklah untuk agamamu, Rabbmu, maka kau akan menjadi buah tutur yang mulia.
Jadilah bermanfaat, Nak.

Nak,

Dengarkanlah nasihat orang tuamu, gurumu, ulama. Kelak, jadilah orang yang bisa membawa diri, mawas diri.



 

SHARE ON:

Hello guys, I'm Tien Tran, a freelance web designer and Wordpress nerd. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa quae.

    Blogger Comment

0 comments:

Posting Komentar